Investasi Saham Berapa Persen

Ajaib.co.id – Investasi saham merupakan investasi yang menghasilkan keuntungan paling banyak, terutama untuk investasi jangka panjang. Banyak yang penasaran berapa persen keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi jangka panjang ini. Untuk kamu yang pemula, mungkin kamu masih kebingungan beda dari investasi jangka panjang dan jangka pendek. Jadi, kita akan membahasnya sedikit.

Semakin banyak modal, semakin banyak keuntungan yang didapatkan

Di investasi saham sebenarnya tidak dibatasi berapa modal yang ingin kamu keluarkan, tapi semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak keuntungan yang bisa kamu miliki.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi, bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan terpercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.

Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksadana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!

Menentukan berapa banyak uang untuk investasi saham setiap bulannya memang tidak jarang membuat pusing. Apalagi bila Smart People membagi uang penghasilan dengan kepentingan lainnya, seperti tagihan dan utang. Memahami cara investasi saham sesuai kondisi finansial pun jadi begitu berguna dalam hal ini.

Smart People mungkin was-was saat memakai penghasilan untuk investasi saham atau mungkin bingung mau menghabiskan seluruh sisa gaji untuk investasi. Untuk menangani rasa khawatirmu, ada beberapa poin yang bisa masuk perhitungan. Kenali lebih lanjut di artikel berikut ini.

Video: Berburu Cuan, Saham-Saham Ini Layak Dilirik

IDXChannel—Bunga 5 persen berapa rupiah? Ketahui cara menghitung bunga sebelum mengajukan pinjaman ataupun kartu kredit untuk mengetahui besaran bunga yang harus dibayarkan ke bank.

Saat hendak mengajukan kredit, nasabah akan mencari tahu besaran bunga yang ditetapkan perbankan untuk mendapatkan bunga terendah. Terlebih jika pinjaman yang diajukan adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Semakin besar bunga KPR, semakin besar biaya yang harus dibayarkan kepada bank tiap bulannya. Apalagi jika nasabah memilih tenor angsuran hingga 10 tahun lebih. Demikian juga dengan kredit pembelian motor atau barang elektronik.

Semakin rendah bunga yang harus dibayarkan tiap bulan, nasabah akan semakin senang dan mempertimbangkan untuk mengambil cicilan. Sebaliknya, semakin besar bunga, semakin enggan nasabah mengambil kredit.

Oleh sebab itulah, penting bagi siapa pun yang telah terdaftar sebagai nasabah untuk mengetahui konversi bunga pinjaman yang umumnya dipatok dalam persentase, ke dalam rupiah.

Rumus menghitung persentase sebenarnya cukup sederhana. Misalnya, untuk mengetahui berapa 5 persen dari Rp100.000, maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut.

Rp100.000 x 0,05 = Rp5.000, atau Rp10.000 x 5 : 100 = Rp5.000

Persentase adalah pembagian per 100, sehingga bila diubah ke desimal, 5 persen berubah menjadi 0,05. Lalu bagaimana cara menghitung persentase bunga dalam skema pinjaman?

Perlu diingat, rumus perhitungan persentase bunga ke dalam pinjaman perbankan atau lembaga keuangan lainnya, akan berbeda dengan perhitungan persentase sederhana di atas. Karena perbankan menghitung bunga sesuai besaran dan lama angsuran.

Misalnya seorang nasabah mengajukan pinjaman Rp300 juta untuk pembelian rumah dengan bunga fixed rate sebesar 5% per bulan. Lama angsuran yang dipilihnya adalah 10 tahun, atau 120 bulan.

Maka untuk menghitungnya, harus ditentukan dulu cicilan pokok dan cicilan bunga per bulannya, dengan rumus:

(Cicilan Pokok) Rp300.000.000 : 120 = Rp2.500.000 (Bunga/bulan) Rp300.000.000 x 5% x 10 : 120 = Rp1.250.000Total cicilan KPR per bulan = Rp2.500.000 + Rp1.250.000 = Rp3.750.000

Jadi bunga 5 persen yang dibayarkan oleh nasabah dari total pinjaman Rp300 juta dengan angsuran 10 tahun adalah Rp1,25 juta tiap bulan.

Perhitungan bunga ke rupiah ini juga bermanfaat untuk mengetahui keuntungan yang didapat dari investasi tabungan, deposito, dan surat berharga. Namun perhitungannya tentu berbeda dengan rumus perhitungan bunga pinjaman.

Itulah penjelasan singkat tentang bunga 5 persen berapa rupiah yang bermanfaat untuk menghitung bunga pinjaman ataupun bunga investasi. (NKK)

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI merupakan salah satu saham sektor perbankan yang diminati oleh berbagai kalangan investor di pasar modal Indonesia. Saham BBRI memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menarik untuk dimiliki. Apa saja alasan saham BBRI banyak peminatnya? Simak ulasan berikut.

Kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian 1 lot. Di Bursa Saham Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan mengenai jumlah lembar saham dalam satu lot tersebut diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sehingga, 1 lot saham Bank BRI artinya 100 lembar saham BBRI.

Sekarang mari kita hitung, berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli 1 lot saham Bank BRI. Kamu dapat mengeceknya di google “harga saham bank BRI” akan muncul seperti gambar dibawah ini.

Harga diatas berlaku pada 5 Desember 2022. Perlu kamu ketahui bahwa harga saham berubah setiap harinya, sehingga harga 1 lotnya juga akan ikut berubah.

Berdasarkan harga di atas, maka perhitungan 1 lot saham BBRI yaitu :

4.890 x 100 lembar = Rp 489.000 adalah harga 1 lot saham Bank BRI. Jika kamu ingin membeli 2 lot, dikalikan 200, 3 lot dikalikan 300, dan seterusnya.

IDXChannel – Banyak investor pemula yang masih bingung 1 lot berapa rupiah? Pasalnya, minimal pembelian saham untuk investasi adalah 1 lot.

1 lot adalah ukuran untuk minimal pembelian saham. 1 lot sama dengan 100 saham. Sebelumnya, 1 lot terdiri dari 500 saham. Namun, jumlah tersebut membuat investasi saham tidak ramah untuk investor pemula dengan modal yang kecil.

Oleh karena itu, pada 6 Januari 2014, BEI mengeluarkan aturan baru tentang satuan lot saham. Aturan tersebut menetapkan bahwa jumlah 1 lot setara dengan 100 saham. Jumlah ini pun lebih terjangkau untuk semua kalangan, termasuk investor dengan modal kecil sekalipun.

Lantas, 1 lot berapa rupiah? Agar tidak bingung saat berinvestasi, IDXChannel merangkum informasi lengkapnya sebagai berikut.

Di pasar saham Indonesia, 1 lot saham setara dengan 100 lembar saham. Untuk menghitung berapa rupiah nilai 1 lot saham, Anda perlu mengetahui harga per lembar saham dari perusahaan yang ingin dibeli, karena harga saham bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.

Sebagai contoh, pada pembukaan pasar hari ini, Selasa (15/10) harga saham BBCA adalah Rp10.550 per saham. Maka harga 1 lot saham BBCA hari ini adalah Rp1.055.000. Contoh lainnya adalah harga saham TLKM pada pembukaan hari ini adalah Rp2.920 per saham. Maka harga 1 lot saham TLKM hari ini sama dengan Rp292.000.

Rumus Menghitung Harga 1 Lot Saham adalah sebagai berikut.

Harga 1 Lot = Harga per Saham × 100

Jika harga 1 saham Rp1.000, maka harga 1 lot adalah 1.000×100=Rp100.000. Jika harga per saham Rp5.000, maka harga 1 lot adalah 5.000×100 = Rp500.000.

Jadi, nilai 1 lot berapa rupiah tergantung pada harga per saham di pasar saat itu.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai 1 lot berapa rupiah yang perlu Anda pahami jika ingin berinvestasi saham. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Melansir sikapiuangmu.ojk.go.id, berikut beberapa tips investasi saham:

Mulai dari modal kecil

Untuk memulai trading saham sekarang tidak memerlukan modal yang besar. Seperti di Ajaib, kamu bebas menentukan modal pertamamu. Untuk pemula, menyediakan modal kecil pun tidak masalah karena masih ingin belajar dulu.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menjual Saham?

Waktu yang tepat untuk menjual saham adalah ketika harga sedang naik atau disebut juga profit taking. Tapi, bagaimana kalau harga turun? Nah, waktu yang tepat untuk menjual saham yaitu salah satunya adalah dengan menetapkan cut loss.

Cut Loss adalah istilah yang digunakan ketika kamu menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya, sehingga mengalami kerugian (loss). Keberadaan cut loss ini bukan untuk merealisasikan kerugian, tapi justru untuk mencegah kerugian yang lebih besar lagi ketika harga saham yang kamu pegang terus menurun.

Misalnya, ketika kamu telah menentukan batasan cut loss di angka 5% atau 7%, maka ketika kerugian sudah mencapai kisaran angka tersebut, kamu dapat langsung menjual saham yang kamu punya. Waktu untuk melaksanakan cut loss  berbeda-beda, tergantung  dari posisi kamu sebagai trader atau investor.

Sama seperti komoditas pada umumnya, jual beli saham juga berjalan atas tawar menawar antara penjual dan pembeli. Bedanya adalah, transaksi tawar menawar ini umumnya tidak dilakukan secara langsung, melainkan di menu order book di aplikasi Alpha Investasi. Dalam menu order book tersebut, Anda setidaknya akan menemukan 4 kolom, yaitu bid lot, bid price (atau bid saja), offer lot dan offer price (atau offer saja). Untuk memahami apa itu bid dan offer saham, Anda bisa membaca artikel berikut ini:

Bid adalah bagian order book yang berisi jumlah harga dan jumlah lembar saham (dalam satuan lot) yang diminta oleh pembeli. Bagian bid terdiri dari 2 kolom, yaitu kolom bid yang berisi data harga permintaan dan kolom bid lot yang berisi data jumlah saham yang diminta.

Biasanya, kolom bid disusun dari harga tertinggi di bagian atas dan harga terendah di bagian bawah. Hal ini karena sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, pembeli cenderung ingin membeli suatu barang dengan harga serendah mungkin.

Supaya bisa lebih paham, Anda bisa cek contoh berikut:

Contoh tersebut dapat dibaca sebagai berikut:

Kebalikan dari bid, offer saham adalah bagian dari order book yang berisi data penawaran saham. Bagian ini juga terdiri dari dua kolom, yaitu kolom offer lot dan kolom offer. Kolom offer lot adalah kolom yang berisi jumlah saham yang siap dijual dengan harga tertentu, sementara kolom offer berisi data harga penjualan atau penawaran.

Umumnya, kolom offer disusun dari harga terendah ke harga tertinggi.Sebab sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, penjual cenderung ingin menjual sebuah komoditas dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar berikut:

Contoh tersebut dapat dibaca sebagai berikut:

Transaksi akan terjadi apabila ada kesesuaian antara harga bid dan harga offer. Pada contoh diatas misalnya, transaksi terjadi pada harga Rp5/500 karena harga permintaan dan penawaran sesuai.

Mulai Investasi Rutin dengan SIP

Systematic Investment Plan (SIP) di aplikasi Bibit memudahkan kamu investasi rutin secara otomatis. Pilih saham, tentukan nominal atau jumlah lot, dan atur jadwal sesuai kebutuhanmu!

Tentukan Tujuanmu Berinvestasi

Dalam memulai berinvestasi, tujuan menjadi poin pertama. Smart People pun bisa lebih mudah memastikan jangka waktu menahan saham dengan mengetahui hal ini. Tentunya investasi untuk uang pensiun akan jauh lebih lama ketimbang untuk membeli mobil.

Tujuan investasi juga menjadi poin penentu kapan Smart People akan mengakhiri investasi sahammu. Sebab, Smart People sudah menargetkan sampai di titik mana jumlah imbal hasil mu saat pertama memulai investasi.

Lebih jauh lagi, Smart People dapat memilih kriteria saham yang sesuai. Misalnya, saham dengan fluktuasi harga yang tinggi akan lebih cocok bagi investor jangka panjang ketimbang jangka pendek.

Untuk menentukan harga beli dan harga jual saham

Data yang tercantum dalam order book ini dapat Anda gunakan untuk menentukan harga beli saham yang Anda incar dan harga jual saham yang Anda inginkan untuk mendapatkan keuntungan maksimum atau menghindari kerugian (cut loss).

Dari contoh diatas misalnya, karena diperkirakan harga saham akan mengalami penurunan, ada banyak saham yang ditawarkan di harga Rp5.600. Mengetahui hal ini, Anda bisa memasukkan order jual pada harga Rp5.600 untuk menghindari kerugian. Oleh karena itu, tidak heran jika tidak jarang harga suatu saham akan turun tajam setelah melalui jumlah offer lot terbesar pada order book.

Hajar Kanan (HAKA) Hajar Kiri (HAKI)

Hajar Kanan (HAKA) terjadi ketika investor atau trader membeli suatu saham dengan harga penawaran berapapun. Disebut dengan Hajar Kanan karena umumnya kolom offer terletak di bagian kanan order book. Misalnya, di bagian atas kolom offer tertera harga Rp7.000, maka tanpa basa basi, pembeli akan melakukan pembelian di harga tersebut demi mendapatkan saham yang mereka inginkan.

Sebaliknya, HAKI atau Hajar Kiri terjadi ketika investor menjual sahamnya dengan bid price paling atas. Dengan strategi ini, Anda bisa menjual saham yang Anda miliki dengan cepat tanpa harus mengantri dengan investor lainnya.