Besi Berkarat Termasuk Perubahan Fisika Atau Kimia

Terjadi Perubahan pH

Ciri perubahan kimia yang kelima terjadinya perubahan pH. PH dikenal juga dengan derajat keasaman. Dalam dunia kimia ada senyawa yang bersifat asam dan ada yang bersifat basa.

Asam memiliki pH kurang dari 7 akan mengubah  warna lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif dan rasanya masam. Misalnya, buah jeruk yang di mana didalamnya merupakan sumber asam.

Sementara itu, basa memiliki pH lebih dari tujuh mampu mengubah lakmus merah jadi biru dan warnanya pahit. Obat-obatan merupakan salah satu contoh basa.

Asam dan basa memiliki sifat yang bertolak belakang, sehingga asam bisa menetralkan basa dan sebaliknya.

Obat maag merupakan basa karena mampu menetralkan kelebihan asam lambung yang diproduksi. Asam lambung yang semula memiliki derajat keasaman atau pH kurang dari 7 kemudian akan mengalami kenaikan pH saat dinetralkan oleh basa. Penetralan asam oleh basa atau sebaliknya basa oleh asam karena melibatkan perubahan pH termasuk reaksi kimia.

Memberi oli atau minyak pelumas

Cara ini bisa Anda gunakan untuk merawat kunci pintu secara berkala. Di samping bisa melancarkan fungsinya, juga bisa menghindari terjadinya korosi hingga ke dalam bagian kunci tersebut. Artinya, lapisan luar dan dalam kunci pintu tadi, bisa terawat dengan baik.

Aspek Apa yang Mengalami Perubahan

Aspek “apa yang mengalami perubahan” merupakan munculnya zat baru yang terjadi akibat reaksi kimia yang terjadi. Misalnya, kedelai yang berubah menjadi tempe karena telah difermentasi dan susu yang diolah menjadi keju.

Baca juga : Contoh Hewan Invertebrata: Pengertian, Ciri & Klasifikasi

Terjadi Perubahan Suhu

Ciri perubahan kimia yang pertama adalah adanya perubahan suhu. Misalnya, untuk pembakaran, itu pasti ada perubahan suhu yang dirasakan .

Reaksi kimia yang berhubungan dengan panas atau kalor itu ada dua jenis . Pertama reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm terjadi penyerapan panas oleh sistem dari lingkungan.

Misalkan tangan kita terkena alkohol terasa dingin ya kan? Nah sebenarnya itu terjadi akibat alkohol yang menyerap panas dari tangan kita, alkohol disebut sistem dan tangan kita dikatakan lingkungan.

Kedua reaksi eksoterm. Pada reaksi ini terjadi pelepasan panas dari sistem ke lingkungan. Misalkan tangan kita jika terkena deterjen terasa panas.

Tangan kita terasa panas karena deterjen sebagai sistem melepaskan panas pada tangan kita yang berperan sebagai lingkungan.

Hm berarti kalau hati panas lihat mantan sudah punya pasangan itu endoterm apa eksoterm ya?

Aspek Perubahan Kimia

Aspek Penyebab Perubahan Suatu Zat

Aspek “penyebab perubahan suatu zat” adalah reaksi kimia seperti apa yang bisa membuat suatu zat menjadi berubah. Adapun contoh dari aspek ini seperti pelapukan kayu, nasi yang basi, dan sebagainya.

Pengertian Perubahan Kimia

Apa sih perubahan kimia itu?

Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat yang mengubah sifat-sifat kimianya sehingga menghasilkan zat baru.

Mengapa zat baru? Karena zat baru memiliki struktur molekul yang berbeda dengan sebelumnya. Ada penyusunan ulang atom dari suatu zat dan muncul perubahan sifat kimia dan komposisinya.

Dalam memahami perubahan kimia maupun dasar kimia lainnya seperti atom, molekul, ion, stoikiometri, reaksi kimia, gas, tabel periodik, dan masih banyak lagi, kamu dapat mempelajarinya melalui buku berjudul Kimia Dasar 2 Ed 3 dari Raymond Chang. Jika Grameds tertarik, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

Zat kimia yang hampir ada di sekitar kita memiliki sifat-sifat. Memangnya apa saja itu sifat -sifat kimia? Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang sifat-sifat kimia.

Pertama, mudah atau tidaknya zat tersebut terbakar? Kertas mungkin lebih mudah terbakar dari pada kayu. Namun, kayu lebih mudah terbakar lagi dibanding logam. Lalu Logam seng lebih mudah terbakar dari besi.

Kemampuan terbakar setiap benda tidaklah sama. Ada benda-benda yang mudah tersambar api, sehingga kita harus hati-hati saat menyimpannya.

Ada hati yang mudah terbakar cemburu hingga kita harus hati-hati saat menyimpan cinta, aiiiih!

Kedua, adalah mudah busuk atau tidak? Setiap makanan biasanya memiliki batas kadaluarsa. Itulah mengapa makanan biasa nya tertera batas kadaluarsa pada makanan.

Makanan jika sudah busuk rasanya tentu sangat berbeda dengan makanan awalnya. Seenak-enaknya makanan saat dibuat pertama kali, tentu setelah beberapa hari rasanya takkan sama.

Untuk menyiasati makanan yang dibuat agar tidak mudah membusuk maka tambahkanlah zat yang mampu membuat makanan bisa bertahan.

Zat yang ditambahkan disebut zat pengawet. Zat pengawet berdasarkan pembuatannya ada yang alami dan ada yang buatan.

Zat pengawet alami dibuat dari bahan-bahan yang diambil dari alam. Misalnya pengawetan ikan menggunakan garam atau pembuatan manisan menggunakan gula.

Untuk skala industri demi menekan biaya produksi maka bahan pengawet alami diganti dengan bahan pengawet buatan. Salah satu contohnya adalah natrium benzoat.

Namun yang ngeri adalah demi mengejar keuntungan besar banyak pedagang nakal yang menggunakan bahan pengawet yang tidak sesuai dengan peruntukannya

Mungkin masih lekat di ingatan kita penggunaan formalin dalam pembuatan mie atau tahu.

Formalin merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk mengawetkan mayat. Ngeri banget kan?

Formalin dilarang keras digunakan untuk mengawetkan makanan karena dalam jangka waktu lama setelah menumpuk akan merusak organ tubuh.

Formalin adalah senyawa golongan aldehid dengan rumus kimia H2CO

Formalin hanya boleh digunakan untuk merayu pacar dalam bentuk quotes

“kamu kok awet muda sih? jangan-jangan kebanyakan pakai formalin”

Mengonsumsi bahan pengawet buatan sangat tidak disarankan karena membahayakan tubuh .

Oleh karena itu ,usahakanlah mengonsumsi makanan buatan sendiri yang memang kita awetkan dengan bahan alami .

Ketiga, apakah zat itu mudah berkarat? Perkaratan terjadi akibat adanya reaksi logam dengan oksigen. Kondisi lembab juga menyebabkan logam mudah berkarat. Kondisi lembab menunjukkan banyaknya kandungan air. Air juga bisa mampu menyebabkan korosi.

Mudah atau tidaknya logam berkarat itu secara kimia ditandai dengan kemampuan reduksi. Jika kemampuan reduksinya lemah,maka logam tersebut mudah terkorosi.

Sebentar, reduksi itu apa? Beneran lupa ?atau jangan-jangan pas guru kimia menerangkan konsentrasi lagi buyar gara-gara kantuk menjalar?

Ok kita bahas sekilas ya! Reduksi dilihat dari hubungannya dengan oksigen adalah kemampuan senyawa dalam melepas oksigen.

O,ya kebalikan dari peristiwa reduksi adalah Oksidasi. Jika reduksi adalah peristiwa lepasnya oksigen, maka oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen.

Kemampuan reduksi logam sudah didapatkan oleh seorang Ilmuwan bernama Alessandro Giuseppe Volta ( 1745-1827). Harga potensial reduksi atau E⁰ dibuatnya menjadi deret.

Logam yang memiliki E⁰ rendah lebih mudah mengalami oksidasi sementara Logam yang memiliki E⁰ besar lebih mudah mengalami reduksi.

Misal besi memiliki potensial atau kemampuan reduksi -0,44 volt, nah untuk melindungi besi dari korosi maka besi dilindungi oleh logam yang potensial reduksinya lebih rendah dari besi misalnya Magnesium atau Mg. Mg memiliki potensial reduksi sekitar -2,37 volt.

Besi akan aman dilindungi oleh magnesium. Jika ada oksigen yang menyerang, maka Magnesiumlah yang maju dan melindungi besi.

Magnesium so sweet ya

Menggunakan logam lain untuk melindungi besi dari korosi merupakan perlindungan katodik.

Melindungi besi dari korosi bisa juga dengan mengecatnya.Jembatan atau pagar harus sering dicat berkala demi menghalau korosi selain juga untuk keindahan.

Selain itu, kita juga bisa melumuri dengan oli juga bisa jadi alternatif melindungi korosi.

Keempat, apakah zat tersebut mudah meledak? Untuk zat-zat seperti ini maka perlu penanganan khusus agar bisa meminimalisir peristiwa ledakan.

Ketika bahan peledak disimpan sembarangan maka ledakan bisa terjadi, seperti beberapa waktu lalu kita mendengar berita tentang meledaknya pabrik petasan akibat keteledoran pemiliknya dalam menyimpan bahan peledak. Atau kita juga sempat terhenyak dengan berita meledaknya amonium nitrat di sebuah pabrik di kota Beirut tahun 2020.

Ledakan di Beirut, Lebanon diakibatkan pupuk pertanian yang mengandung amonium nitrat tersimpan selama bertahun-tahun tanpa adanya pengamanan maksimal.

Amonium nitrat digunakan sebagai ekspektoran dan urinary acidifier, industri nitrous oxide, dalam campuran pembekuan, korek api, kembang api dan pupuk. Itulah mengapa amonium nitrat sangat mudah meledak.

Selain amonium nitrat, tanpa kita sadari banyak bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko berbahaya di sekitar kita. Melalui buku berjudul Bahan Kimia Berbahaya Di Sekitar Kita yang ditulis oleh Prasetya Ramadhani ini, akan dibahas mengenai berbagai zat kimia yang memiliki resiko berbahaya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Kelima, apakah zat tersebut beracun? Seperti kita ketahui banyak senyawa atau unsur kimia yang beracun.

Salah satunya Asam sianida yang sempat menjadi sangat familiar ketika ada kasus pembunuhan asam sianida pada kopi Vietnam merebak di tahun 2016 lewat peristiwa terbunuhnya Mirna oleh temannya Jessica .

Jessica saat itu disinyalir meracuni Mirna. Kasus ini sempat menghebohkan tanah air dan menyedot perhatian berbagai kalangan. Akibat kasus ini banyak orang jadi mengenal asam sianida.

Asam sianida mampu meracuni seseorang ketika terhirup atau tertelan. Asam sianida mampu menyebabkan kesulitan bernafas, kejang-kejang, hilang kesadaran bahkan henti jantung dan berujung kematian. Wujudnya yang berbentuk cairan dan tak berwarna mengakibatkan asam sianida mudah untuk dicampurkan .

Selain asam sianida, ada pula Arsenik yang konon pernah meracuni almarhum Munir. Arsenik Arsenik merupakan unsur yang terletak di golongan VA perioda 4 pada tabel periodik susunan berkala unsur-unsur kimia dengan rumus molekul As bernomor atom 33.

Sekilas info nomor atom adalah salah satu identitas atom yang tertera di sistem periodik unsur atau SPU. Nomor atom menunjukkan jumlah proton yang dimiliki atom.

Jika arsenik memiliki nomor atom 33 maka jumlah proton yang dimiliki arsenik adalah 33. Proton bermuatan positif. Selain proton atom memiliki elektron. Jika elektron itu jumlahnya sama dengan proton, agar muatannya netral. Sementara banyaknya neutron ditambah proton akan mempengaruhi jumlah nomor massa dari suatu atom

Arsenin Berbentuk serbuk, berwarna abu-abu metalik, tidak berbau, berat molekul: 74,92 g/mol, titik lebur: 817°C, tidak larut dalam air.

Keenam, zat mudah larut atau tidak? Jika mudah larut, maka akan banyak zat terlarut yang bisa tercampur dengan zat pelarut membentuk larutan

Halah bingung terlarut, pelarut, larutan kok mirip-mirip namanya? Ya sudah bahas dululah sedikit ya si larutan, larutan adalah campuran dari minimal dua zat.

Pertama, zat pelarut biasanya pelarut memiliki komposisi lebih banyak karena dia akan melarutkan zat terlarut yang jumlahnya akan lebih sedikit.

Misalnya kita akan membuat larutan kopi atau secangkir kopi. Pelarutnya air, terlarutnya kopi larutannya kita sebut larutan kopi.

Jadi, Ingat ya, Zat baru yang dihasilkan oleh perubahan kimia benar-benar berbeda dengan zat lama. Selain itu, perubahan kimia sendiri lebih dikenal dengan reaksi kimia.

Baca juga : Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi

Terjadi Perubahan pH

Ciri perubahan kimia yang kelima terjadinya perubahan pH. PH dikenal juga dengan derajat keasaman. Dalam dunia kimia ada senyawa yang bersifat asam dan ada yang bersifat basa.

Asam memiliki pH kurang dari 7 akan mengubah  warna lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif dan rasanya masam. Misalnya, buah jeruk yang di mana didalamnya merupakan sumber asam.

Sementara itu, basa memiliki pH lebih dari tujuh mampu mengubah lakmus merah jadi biru dan warnanya pahit. Obat-obatan merupakan salah satu contoh basa.

Asam dan basa memiliki sifat yang bertolak belakang, sehingga asam bisa menetralkan basa dan sebaliknya.

Obat maag merupakan basa karena mampu menetralkan kelebihan asam lambung yang diproduksi. Asam lambung yang semula memiliki derajat keasaman atau pH kurang dari 7 kemudian akan mengalami kenaikan pH saat dinetralkan oleh basa. Penetralan asam oleh basa atau sebaliknya basa oleh asam karena melibatkan perubahan pH termasuk reaksi kimia.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

1. Ensiklopedia Kimia Volume 1: Sejarah Kimia, Atom & Molekul

Buku “Ensiklopedia Kimia Volume 1: Sejarah Kimia, Atom & Molekul” berisi tentang sejarah kimia hingga reaksi kimia. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok untuk kamu yang ingin memperdalam ilmu kimia.

2. Buku Pengayaan Kimia: Atom, Ion, dan Molekul

Atom, Ion, dan Molekul merupakan zat yang ada di dalam ilmu kimia, sehingga ketika ingin belajar ilmu kimia, kamu bisa menjadikan buku “Pengayaan Kimia: Atom, Ion, dan Molekul” sebagai bahan bacaan.

3. Inti Materi Fisika – Kimia Sma Kls 10,11,12

Buku “Inti Materi Fisika – Kimia Sma Kls 10,11,12” ini berisi tentang materi, soal dan pembahasan, sehingga kamu akan mudah memahami mata pelajaran fisika dan kimia.

Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat yang mengubah sifat-sifat kimianya sehingga menghasilkan zat baru. Contoh, kertas yang semula putih jadi hitam setelah dibakar. pembakaran, itu pasti ada perubahan suhu yang dirasakan .

1. Terjadi Perubahan Suhu 2. Terjadi Perubahan Warna 3. Muncul Endapan 4. Muncul Gas 5. Terjadi Perubahan pH

Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat yang mengubah sifat-sifat kimianya sehingga menghasilkan zat baru. Besi yang berkarat, kayu yang terbakar

Pengertian Perubahan Kimia – Hakikatnya nyaris semua yang ada di dunia ini akan berubah. Contoh Anak-anak akan berubah jadi remaja lalu dewasa, orang kaya bisa jadi miskin, orang miskin jadi tajir. Dulu pacar sekarang mantan (eaaa)

Orang biasa jadi selebrita karena videonya viral, sementara selebrita bisa jadi menderita karena tak lagi laku di layar kaca, dan banyak contoh lagi, yang kalau disebutkan isi tulisan ini pasti penuh dengan contoh perubahan semua .

Itu perubahan di dunia nyata, izinkan tulisan ini bercerita tentang perubahan di dunia kimia alias perubahan kimia. Gak ada yang marah kan? Halah kayak bahasa rayuan!

Ciri Khas Reaksi Kimia

Ciri khas reaksi kimia itu adalah adanya zat sebelum reaksi yang dikenal dengan reaktan atau pereaksi, dan adanya produk atau hasil reaksi.

Jika reaktan lebih dari satu maka pencampuran zat-zat reaktan diberi simbol penjumlahan atau plus (+) kemudian sebelum membentuk produk ada panah sebagai jalan perubahan.

Jadi misalkan A bereaksi dengan B membentuk C maka reaksi kimianya sebagai berikut:

A dan B sebagai reaktan Tanda tambah (+) artinya pencampuran atau reaksi dan C adalah produk.

Contoh , kalau kita membakar kayu dan menghasilkan arang, pembakaran sesungguhnya reaksi benda dengan oksigen maka : Kayu + oksigen → arang Pereaksi atau reaktan Kayu dan arang adalah produk.

Dalam mempelajari reaksi kimia, terdapat senyawa yang berperan di dalamnya. Begitu pula biomolekul yang merupakan senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup yang dapat Grameds temukan dalam buku berjudul Mekanisme Reaksi Dan Metabolisme Biomolekul dari Dr. Yohanis Ngili, M. Si.