Manusia Bisa Punya Planet Sendiri
Kamis, 26 Mei 2022 - 02:56 WIB
VIVA – Pendiri dan Kepala Eksekutif Pulsar Vision, Richard Dinan, menggagas ide untuk manusia agar meninggalkan Bumi dan tinggal di planet lain seperti Mars. Ia memiliki ambisi untuk merealisasikan idenya ini dengan cepat.
Dinan bahkan rela bertaruh dengan memanfaatkan kekuatan nuklir di luar angkasa untuk memangkas waktu tempuh menuju Planet Mars dan membuka tabir rahasia di luar sistem Tata Surya.
"Galaksi Bima Sakti dipercaya terdapat miliaran planet yang beredar di bintang G-Type seperti milik kita (Bumi). Kita hidup di dunia yang mungkin saja terpikirkan bagaimana caranya memiliki planet sendiri," ungkapnya, seperti dikutip dari situs Express, Kamis, 26 Mei 2022.
Ia menyebut, jika ingin terealisasi, maka pengusaha seperti dirinya membutuhkan roket yang sangat cepat. Meskipun Dinan mengakui kalau hal ini terlihat mustahi.
"Tapi percayalah. Kita sudah setengah jalan menuju ke arah sana," kata dia, menambahkan. Supaya semuanya menjadi kenyataan, Dinan ingin mereplika proses fusi yang digunakan oleh bintang dan Matahari.
Fusi inilah yang menjanjikan hal besar bagi manusia agar bisa berkelana ke luar angkasa. Dengan fusi ia juga sangat yakin waktu tempuh misi ke Mars dapat dikurangi setengahnya, atau melaju dengan kecepatan 350 km per detik.
Pulsar Fusion juga sudah menguji mesin plasma yang akan dipakai untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. "Lalu, berikutnya, kita bisa menghidupkan mesin roket dan terbang (ke Planet Mars) tahun 2027," papar Dinan.
Pameran Figure A digelar. Pameran ini menghadirkan eksplorasi unik bentuk manusia sebagai media tekstur, komposisi, dan warna, melampaui sekadar representasi subjek.
TOI 700 d merupakan satu dari macam-macam planet baru. Transiting Exoplanet Survey Satellite atau TESS telah menemukan planet eksoplanet yang berpotensi dihuni pertama kali. Seukuran dengan Bumi dan mengorbit bintang sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi, menurut badan tersebut.
Penemuan ini diumumkan pada pertemuan ke-235 American Astronomical Society pada Senin, 6 Januari 2020 di Honolulu. Planet ini adalah bagian dari sistem multi-planet di sekitar TOI 700, bintang kerdil yang berada di konstelasi Dorado.
Itu hanya sekitar 40% dari massa dan ukuran matahari kita, dengan setengah dari suhu permukaan. TOI 700 d merupakan satu dari tiga yang mengorbit bintang. Jaraknya tepat untuk mendukung air mencair di permukaan zona layak huni bintang.
Temuan ini menarik bagi para astronom karena ini adalah salah satu dari beberapa planet yang berpotensi dihuni, yang ditemukan di luar tata surya kita dan berukuran sebesar Bumi. TOI 700 d adalah yang terluar dari tiga planet, menyelesaikan satu orbit di sekitar bintang setiap 37 hari Bumi.
Dari bintangnya yang lebih kecil, planet ini menerima sekitar 86% energi yang disediakan matahari untuk Bumi. Planet ini dianggap terkunci secara tidal, artinya satu sisi selalu berada di siang hari.